Banda Aceh - Tim Persatuan Silat Imam Syafi’i, Dataqu Imam Syafi’I (PERSIS) Berhasil meraih prestasi luar biasa dengan membawa pulang 7 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu pada ajang Ar-Raniry Tapak Suci Championship (ATSC) ke-3 yang diselenggarakan di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, pada tanggal 11 hingga 16 November 2024.
Kejuaraan ini diikuti oleh pesilat dari seluruh provinsi Aceh dan mempertandingkan berbagai kategori seni dan laga dalam silat tradisional.
Berikut adalah rincian prestasi yang diraih oleh para atlet PERSIS dalam ATSC Ke-3:
Kategori Pra Remaja
1. Seni Tunggal Tangan Kosong:
o Juara II (Perak): Rasya Fahri
2. Seni Tunggal Bersenjata:
o Juara I (Emas): Rasya Fahri
3. Seni Baku Tapak Suci:
o Juara I (Emas): Izzil Fata
4. Laga:
o Juara III (Perunggu): Alvi Alfarezi
Kategori Remaja:
1. Seni Tunggal Tangan Kosong:
o Juara I (Emas): Fayat Annauval
2. Seni Tunggal Bersenjata:
o Juara I (Emas): T. Alif Ramadhan
3. Seni Baku Tapak Suci:
o Juara III (Perunggu): Alfa Ash-Shiddiqy Siregar
4. Laga:
o Juara I (Emas): M. Rifqi Zayyan
o Juara I (Emas): M. Zaki Alfata
o Juara I (Emas): M. Auzar
Ketua PERSIS, Rajib, menyampaikan bahwa salah satu kunci kesuksesan para atlet ini adalah penguatan iman dan keteguhan hati yang datang dari penghafalan Al-Qur'an.
Kami selalu menekankan pentingnya integrasi antara jasmani dan rohani. Banyak dari atlet kami yang juga aktif menghafal Al-Qur'an. Hal ini tentu memberikan mereka ketenangan batin dan ketahanan mental yang sangat penting dalam kompetisi
Disiplin yang mereka bangun dalam latihan silat juga tercermin dalam ketekunan mereka dalam menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an, " ujar Rajib
Lebih lanjut, Rajib menjelaskan bahwa setiap atlet PERSIS diajarkan untuk memiliki dua landasan utama: disiplin dalam berlatih dan konsistensi dalam menghafal Al-Qur'an.
Menurutnya, pencapaian para atlet PERSIS di ajang ATSC Ke-3 ini bukan hanya sekadar medali, tetapi juga hasil dari kedalaman spiritual yang terjalin seiring dengan usaha mereka dalam meraih keunggulan di bidang olahraga Pesilat dan Penghafal Al qur'an Menjadi Inspirasi Buat Generasi Muda
Para pesilat PERSIS yang meraih kemenangan di ATSC Ke-3 juga sering kali berbagi kisah inspiratif tentang bagaimana mereka mengatur waktu antara latihan silat dan kegiatan penghafalan Al-Qur'an. Fayat Annauval, salah satu atlet yang meraih emas dalam kategori Seni Tunggal Tangan Kosong
mengatakan, Menghafal Al-Qur'an memberi saya ketenangan pikiran yang sangat membantu saat bertanding. Keseimbangan antara tubuh dan jiwa adalah hal yang sangat penting, dan Al-Qur'an memberi saya kekuatan mental yang luar biasa
Selain itu, T. Alif Ramadhan, juara I kategori Seni Tunggal Bersenjata, menambahkan, "Disiplin dalam silat mengajarkan saya untuk tidak mudah menyerah dan itu juga yang saya terapkan dalam menghafal Al-Qur'an.
Al-Qur'an adalah pedoman hidup saya, dan saya percaya bahwa kesuksesan yang saya raih ini adalah berkat doa dan usaha saya dalam menghafal serta mengamalkan ayat-ayat-Nya.
Dengan prestasi yang diraih dan nilai-nilai islami yang terus mereka junjung tinggi, para pesilat PERSIS kini menjadi teladan bagi generasi muda Aceh dan Indonesia, menunjukkan bahwa kesuksesan dalam kehidupan tidak hanya diukur dari prestasi fisik, tetapi juga dari kedalaman spiritual yang menguatkan jiwa dan raga Ujarnya
Arfiandi ST MM