ACEH TIMUR - Mualem, yang akrab dipanggil oleh masyarakat Aceh, kembali mendapatkan restu dari para ulama dalam sebuah acara yang sangat bermakna pada Ahad, 27 Oktober 2024, di Komplek Dayah Al Maimanah Gampong Keude Dua, Kecamatan Darul Ihsan, Aceh Timur, digelar Muzakarah Ulama Se-Aceh Ke-VII Tahun 2024 M/1446 H.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah ulama kharismatik dan bertujuan untuk menyamakan persepsi serta menjawab berbagai khilafiyah di kalangan umat.
Muzakarah ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa. Dengan penuh khidmat, para ulama berkumpul untuk membahas isu-isu terkini dalam memahami permasalahan hukum yang sering kali menjadi perdebatan di masyarakat.
Dalam suasana yang penuh keakraban, mereka saling bertukar pandangan dan mencari solusi bersama untuk kemaslahatan umat.
Kehadiran beberapa ulama terkemuka seperti Tgk H. Nuruzzahri dari Bireuen, Tgk H. Mustafa Thaib dari Aceh Utara, dan Tgk H. M. Daud Hasbi dari Banda Aceh memberikan warna tersendiri dalam muzakarah ini.
Baca juga:
Tony Rosyid: PKS Diantara Anies dan Istana
|
Mereka dikenal sebagai sosok-sosok yang memiliki pengaruh besar dan diakui kharisma serta integritasnya dalam masyarakat.
Turut hadir juga Tgk H. Idris, Tgk H. M. Djafar, dan Tgk H. Helmi Imran, yang sama-sama memiliki komitmen dalam membimbing umat ke arah yang lebih baik.
Baca juga:
Tony Rosyid: Rematch Ahok Berkah Buat Anies
|
Menurut Juru Bicara Pemenangan Mualem-Dek Fahd, Mahfudz Y Loethan menjelaskan bahwa salah satu momen penting dalam acara ini adalah ketika Mualem di peusijuk, sebuah tradisi Aceh yang melambangkan restu dan dukungan dari para ulama.
“Peusijuk ini diharapkan dapat menjadi simbol persatuan dan kekuatan dalam menjalankan amanah yang diemban.
Dengan pelukan kasih sayang dan doa dari para ulama, Mualem merasa terharu dan semakin bersemangat untuk mengabdikan diri bagi masyarakat.” Ungkap Mahfudz.
Dia menambahkan bahwa muzakarah ini juga menjadi momentum mualem bersama ulama meraih kemenangan di pilkada mendatang. Dengan dukungan dan restu dari para ulama, Mualem bertekad untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Aceh, baik dari segi sosial, budaya, maupun ekonomi.
“Ia berharap agar sinergi antara pemerintah dan ulama dapat terjalin dengan baik demi kemaslahatan umat, Tambhak Mahfudz.
Acara Muzakarah ini ditutup dengan harapan yang tinggi agar ke depannya, para ulama dan tokoh masyarakat bisa semakin bersinergi, menghadirkan solusi nyata bagi setiap permasalahan yang ada di Aceh.
“Mualem dan para ulama sepakat bahwa dengan bersatu, umat Islam di Aceh akan semakin kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, ” Tutup Mahfudz.
Arfiandi ST MM