Mahasiswa dan Perguruan Tinggi

    Mahasiswa  dan Perguruan Tinggi

    Penulis, Arfiandi ST MM Kabag Kemahasiswaan STIKes Darussalam lhokseumawe


    Sebagian besar dari kita mungkin belum mengetahui apa pengeretian dari unsur kata mahasiswa. Kata maha” disini bisa di pahami sebagai suatu harapan untuk menjadikan mahasiswa sebagai insan cendika yang terpelajar dimanapun mereka berada, dan tidak akan pernah merasa puas akan apa yang telah ia raih hingga akhir hayatnya.

    Dalam mencari ilmu pada dasarnya tidak hanya bersinggungan dengan akademik namun softskill, kemampuan berorganisasi, dan lifeskill di butuhkan untuk membentuk karakter dan jati diri sebagai seorang mahasiswa.

    Menyadari peran, posisi dan fungsi sebagai mahasiswa menjadi tuntutan mendasar karena pada dasarnya hal itu yang akan membuat mereka siap dengan tantangan masa yang akan datang.

    Upaya meningkatkan kapasitas diri serta membangun integritas akademik merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan perannya sebagai pemimpin masa depan bangsa ini.

    Meski pada kenyataannya di balik ini semua hanya sedikit mahasiswa yang sadar akan tanggung jawabnya, sehingga dengan jumlah 3juta mahasiswa di Indonesia, mahasiswa hanyalah menjadi sebuah kamuflase untuk masa depan bangsa.

    Dewasa ini tidak sedikit mahasiswa masuk kedalam bagian ranah kekuasaan yang pada akhirnya mereka mempunyai andil untuk perebutan berbagai kekuasaan dan politik. Dari waktu ke waktu mereka terjebak dengan pola kerja dan tuntutan kekuasaan sehingga sering sekali terjadi sebuah paradoksantara idealisme dengan kepentingan.

    Idealisme mahasiswa seharusnyacondong ke arah perbaikan dan kemajuan sebuah negara dalam berbagai aspek. Lunturnya idealisme dan karakter mahasiswa tersebut bisa saja karena tidak dipersiapkannya kompetensi sebagai bekal mahasiswa dalam menghadapi persaingan global.

    Mahasiswa sudah seharusnya mencermati makna dari trisakti yang pernah disampaikan oleh presiden pertama RI yaitu sebagai inspirasi untuk mampu membangun kekuatan ekonomi, politik, dan sosial budaya sebagai karakter mahasiswa yang tidak tergoyahkan.

    Berdikari secara ekonomi bagi penulis adalah kekuatan untuk mampu mencapai kedaulatan politik, dan kepribadian sosial budaya. Dengan berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan memiliki kepribadian secara sosial budaya, idealisme mahasiswa tidak akan mampu ‘dibeli’ dengan berbagai kepentingan

    Arfiandi ST MM

    Arfiandi ST MM

    Artikel Sebelumnya

    Ajang Kontestasi Lima Tahunan diprediksi...

    Artikel Berikutnya

    Abu Paya Pasi Keluarkan Maklumat Agar Rapatkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Kualitas tulisanmu adalah kualitas dirimu
    Hendri Kampai: Kenapa Lapor Lagi? Emangnya Kantor Pajak Kerja Apa?
    Praktik Money Politik Dalam Proses Pilkada

    Ikuti Kami