Penulis, Arfiandi ST MM Kabag Kemahasiswaan STIKes Darussalam lhokseumawe
Sebagian besar dari kita mungkin belum mengetahui apa pengeretian dari unsur kata mahasiswa. Kata maha” disini bisa di pahami sebagai suatu harapan untuk menjadikan mahasiswa sebagai insan cendika yang terpelajar dimanapun mereka berada, dan tidak akan pernah merasa puas akan apa yang telah ia raih hingga akhir hayatnya.
Baca juga:
Lahirkan Pemimpin Muda jelang Pilkada 2024
|
Dalam mencari ilmu pada dasarnya tidak hanya bersinggungan dengan akademik namun softskill, kemampuan berorganisasi, dan lifeskill di butuhkan untuk membentuk karakter dan jati diri sebagai seorang mahasiswa.
Menyadari peran, posisi dan fungsi sebagai mahasiswa menjadi tuntutan mendasar karena pada dasarnya hal itu yang akan membuat mereka siap dengan tantangan masa yang akan datang.
Upaya meningkatkan kapasitas diri serta membangun integritas akademik merupakan langkah-langkah yang bisa dilakukan mahasiswa untuk mewujudkan perannya sebagai pemimpin masa depan bangsa ini.
Meski pada kenyataannya di balik ini semua hanya sedikit mahasiswa yang sadar akan tanggung jawabnya, sehingga dengan jumlah 3juta mahasiswa di Indonesia, mahasiswa hanyalah menjadi sebuah kamuflase untuk masa depan bangsa.
Baca juga:
Pemimpin Ideal jadi Harapan Masyarakat
|
Dewasa ini tidak sedikit mahasiswa masuk kedalam bagian ranah kekuasaan yang pada akhirnya mereka mempunyai andil untuk perebutan berbagai kekuasaan dan politik. Dari waktu ke waktu mereka terjebak dengan pola kerja dan tuntutan kekuasaan sehingga sering sekali terjadi sebuah paradoksantara idealisme dengan kepentingan.
Idealisme mahasiswa seharusnyacondong ke arah perbaikan dan kemajuan sebuah negara dalam berbagai aspek. Lunturnya idealisme dan karakter mahasiswa tersebut bisa saja karena tidak dipersiapkannya kompetensi sebagai bekal mahasiswa dalam menghadapi persaingan global.
Baca juga:
Generasi Muda Jangan Apatis Terhadap Politik
|
Mahasiswa sudah seharusnya mencermati makna dari trisakti yang pernah disampaikan oleh presiden pertama RI yaitu sebagai inspirasi untuk mampu membangun kekuatan ekonomi, politik, dan sosial budaya sebagai karakter mahasiswa yang tidak tergoyahkan.
Berdikari secara ekonomi bagi penulis adalah kekuatan untuk mampu mencapai kedaulatan politik, dan kepribadian sosial budaya. Dengan berdikari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan memiliki kepribadian secara sosial budaya, idealisme mahasiswa tidak akan mampu ‘dibeli’ dengan berbagai kepentingan
Baca juga:
Mengapa Membrangding Perempuan
|