Media Gambar Muncul Sebagai Senjata Ampuh jelang Pilkada

    Media Gambar Muncul Sebagai Senjata Ampuh jelang Pilkada

    Penulis  Arfiandi ST MM Wartawan jurnalis Nasional Indonesia 
     

     Persaingan ketat jelang pemilihan Kepala daerah mendatang membuat calon Eksekutif di seluruh Indonesia untuk mengadopsi strategi baru, yang tampaknya sangat efektif dalam menjangkau pemilih potensial. Penggunaan media gambar sebagai alat promosi dengan beragam platform media sosial dan akses yang lebih mudah ke teknologi dan media gambar telah menjadi senjata ampuh dalam menyampaikan pesan politik dan membangun citra.

    Media gambar memungkinkan para calon untuk menjelaskan visi, misi, dan komitmen mereka dalam tampilan visual yang menarik. Ini memanfaatkan kekuatan daya tarik visual untuk membuat pemilih merasa terhubung dengan pesan yang disampaikan oleh para calon.

    Salah satu keunggulan utama penggunaan media gambar adalah kemampuannya untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan jelas. Calon dapat menggambarkan pencapaian mereka, rencana kebijakan, atau permasalahan yang ingin mereka selesaikan hanya dengan satu gambar. Ini sangat efektif dalam memudahkan pemilih untuk memahami apa yang calon ingin capai.

    Media gambar juga dapat dengan mudah dibagikan pada berbagai platform media sosial, yang memungkinkan calon untuk mencapai audiens dengan skala lebih besar. Pemilih dapat dengan mudah membagikan gambar-gambar tersebut kepada teman-teman mereka, sehingga pesan politik calon tersebar lebih luas. Meskipun demikian, penggunaan media gambar dalam politik juga menimbulkan pertanyaan tentang etika dan kejujuran. Penting bagi para calon untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan dalam gambar-gambar tersebut benar dan tidak menyesatkan pemilih. 

    Secara sederhana dapat dijelaskan 5 kelebihan mengapa media gambar bersifat efektif sebagai media promosi calon Eksekutif. Kelebihan pertama yaitu media gambar memungkinkan calon Eksekutif untuk menyampaikan pesan mereka dengan cepat dan jelas. Gambar dapat menggambarkan visi, misi, dan komitmen calon Eksekutif secara singkat dan padat, membuatnya lebih mudah dipahami oleh pemilih. Kelebihan lainnya adalah sebagai daya tarik visual, manusia secara alami tertarik pada elemen visual. Gambar-gambar yang menarik dapat memicu perhatian dan emosi pemilih, yang dapat meningkatkan ingatan terhadap calon legislatif tersebut.

    Pemahaman cepat juga menjadi alasan penggunaan gambar ini. Hanya beberapa detik, gambar dapat mengkomunikasikan informasi yang kompleks. Ini memungkinkan calon legislatif untuk menggambarkan pencapaian mereka, rencana kebijakan, atau masalah yang ingin mereka selesaikan dalam satu gambar. Media gambar dapat dengan mudah dibagikan di platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Ini memungkinkan calon legislatif untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mendapatkan dukungan dari pemilih yang mungkin tidak akan terlibat secara aktif dalam politik. Selain itu gambar-gambar juga dapat digunakan untuk memperkenalkan calon legislatif secara pribadi kepada pemilih. Ini dapat menciptakan ikatan emosional antara calon dan pemilih, yang penting dalam pemilihan.

    Penggunaan media gambar dalam promosi calon Eksekutif harus etis dan akurat. Informasi yang disajikan harus benar, dan gambar-gambar tidak boleh menyesatkan pemilih. Selain itu, calon Eksekutif harus tetap berkomunikasi secara jujur dan terbuka dengan pemilih, tidak hanya mengandalkan gambar-gambar saja. Hal ini dilatar belakangi kenyataan bahwa saat ini perhatian pemilih seringkali dibagi-bagi, sehingga media gambar telah membuka pintu baru untuk calon Eksekutif menjangkau pemilih dengan pesan yang lebih jelas dan mudah dipahami. Walau kekuatan ini juga mendatangkan tanggung jawab untuk menggunakan media gambar secara etis dan akurat demi membangun kepercayaan pemilih, sebab jika bercermin pada kenyataan saat ini beberapa tahun ke depan kita mungkin akan melihat penggunaan media gambar semakin meningkat dalam politik Indonesia.

    Arfiandi ST MM

    Arfiandi ST MM

    Artikel Sebelumnya

    Polres Lhokseumawe Ungkap Kasus Narkoba...

    Artikel Berikutnya

    IMMAPSI Laksanakan RAPIMNAS Tahun 2024 ,BSI...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    PERS.CO.ID: Jaringan Media Jurnalis Independen
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Hendri Kampai: Lahirnya Ormas Vigilantis dan Tindakan Anarkis
    Hendri Kampai: Wibawa Pemerintah Tergantung dari Penegakan Hukum yang Berkeadilan Bagi Semua
    Hendri Kampai: Belajar dari Kasus Pagar Laut, Apakah Indonesia Sudah Begitu Dalam Dikuasai Oligarki?

    Ikuti Kami